God heals in His ways

Waktu...
Ngga kerasa ya udah ampir 1 taun dari hari pertama gue bener-bener move on dari kehidupan kelam gue. Kehidupan buntu bertahun-tahun yang gue lewatin dengan percuma. Gue diam di tempat, ga bergerak, membangun tembok tinggi supaya orang-orang ga bisa lihat ada apa di balik tembok itu yang sebenarnya tembok itu ga kokoh sama sekali. Gue benar-benar menyia-nyiakan begitu banyak waktu, begitu banyak orang dan begitu banyak kenangan selama itu. Tapi sekarang, gue benar-benar sembuh.

God heals in His ways

Tuhan benar-benar nyembuhin dengan cara-Nya. Yang gue ingat, waktu dimana gue akan dijamah dan disembuhkan, itu adalah waktu-waktu terberat dalam hidup gue. Hidup gue yang udah gue bangun bertahun-tahun, semua usaha gue yang udah gue lakuin buat memperbaiki hidup gue, itu semua diporak-porandakan. Semua kejadian dan orang-orang yang dulu pernah membuat hidup gue hancur, itu seakan di flashback dan ditampilkan ulang di kehidupan gue. Yang gue rasain saat itu hanya marah, sedih dan hancur. Saat itu gue berpikir, Tuhan itu maunya apa sampai ngembaliin gue ke titik 0 lagi. Gue benar-benar ga ngerti maksud Tuhan waktu itu apa.

Gue diajak sama teman gue ikut acara gereja. Disana mata gue dibuka, hati gue disentuh dan semua luka beban gue diangkat. Disana gue mulai mengerti, kalau kita mau disembuhkan, yang harus kita lakukan adalah hadapi masa lalu itu dan ampuni orang-orang yang berada di masa lalu itu. Gue selama ini berpikiran kalau orang-orang di masa lalu gue itu sudah gue ampuni. Tapi ternyata, jauh di lubuk hati gue, yang bahkan gue sendiri ga sadari, gue belum maafin orang-orang itu. Disana hati gue dibuka, Tuhan masuk ke dalam hati gue lewat luka-luka yang dari luar terlihat kering tapi ternyata dalamnya masih sangat basah. Berkali-kali alam bawah sadar gue menolak buat disembuhkan, menolak mengijinkan Tuhan menyentuh luka gue yang belum kering itu. Entah berapa orang yang waktu itu mendoakan gue, mereka berbisik "lepaskan... lepaskan...", dan entah berapa lama gue menolak sampai akhirnya gue menyerah. Kekuatan Tuhan lebih besar. Dia benar-benar menyembuhkan luka gue sampai ke dalam-dalamnya.

Tapi gue ga pernah menyesal. Walaupun gue membuang waktu sangat banyak, gue benar-benar bersyukur. Hal klasik yang gue sering banget dengar, "mereka, orang-orang di masa lalu dan kejadian-kejadian di masa lalu, itulah yang membentuk diri kita sekarang". Dan gue benar-benar setuju dengan itu.

Kalau gue memutar lagi waktu, lihat ke belakang, banyak banget orang-orang di kehidupan gue yang benar-benar tulus untuk gue, tapi gue sia-siakan hanya karena gue terlalu fokus diam di tempat masa lalu gue. Tapi lagi-lagi, Tuhan mengijinkan gue sekali lagi untuk menebus itu semua. Tuhan hadirkan lagi orang-orang yang benar-benar tulus untuk gue. Tuhan buka lagi mata dan hati gue.

Kalau di tulisan terakhir, 5 bulan yang lalu, gue menanyakan kabar seseorang, sekarang gue sudah tahu jawabanya. Dia baik-baik saja, gue pun baik-baik saja.  
Kalau 5 bulan yang lalu gue bilang dia menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk mencintai gue, sekarang biar gue yang menghabiskan waktu gue bertahun-tahun ke depan untuk mencintai dia.
Kalau 5 bulan yang lalu gue bilang dia menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk selalu ada di sisi gue, mencari gue dan menopang gue, sekarang biar gue yang menghabiskan waktu gue bertahun-tahun untuk itu.
Kalau 5 bulan yang lalu gue bilang dunia kita berbeda, sekarang dunia kita sama.
Kalau 5 bulan yang lalu gue bilang, gue dan dia pernah sama-sama tidak ingin saling mempertahankan tapi juga tidak ingin melepaskan, sekarang gue ga akan lepasin dia.
Kalau 5 bulan yang lalu gue bilang gue ingin memutar waktu, sekarang gue ingin menjalani hari-hari gue ke depan bersama dia.

Yang berbeda lagi adalah, gue menjalani kehidupan per-coass-an gue dengan menyenangkan. Gue punya teman-teman kelompok yang luar biasa. Orang-orang yang gue ga pernah berpikir sebelumnya kalau gue akan menghabiskan waktu dengan sangat fun dengan mereka. Mereka adalah orang-orang yang unik, super baik dan perhatian, selalu ada, dan membuat gue nyaman di dekat mereka.

Teman-teman tercinta gue, masih tetap dan selalu ada.
CGJr masih ada dan selalu ad ajuga.
Keluarga gue, masih tetap kadang menyebalkan, sedikit konyol dan yaaa, mereka adalah hidup gue.

Dan terakhir, my amazing God. 
Thank you for everything I have and I can never thank You enough fo all you've done for me.



Comments

Popular posts from this blog

1 year has passed

Bahagia itu relatif, Sedih itu absolut...

Untuk kamu, kalian dan mereka...