Karena hujan itu aku, kamu dan kalian...

Halo, sahabat...
Apa kabarmu?
Sudah lama ya kita tidak berbincang banyak. Berapa lama? 1 bulan? Hahaha... Waktu yg lama ya mengingat dulu kt berbincang banyak setiap harinya.
Kabarku baik, tidak sebaik dulu tapi.
Oiya, hari ini hujan, aku masih suka hujan. Masih ingatkah kamu mengapa aku suka hujan? Biar aku ceritakan lagi..

Hujan itu janji. 
Janji Tuhan bahwa ada pelangi setelah hujan. 
Janji Tuhan bahwa ada yang indah setelah yang buruk.
Karena seburuk apapun kehidupan kita, Tuhan selalu menjanjikan hal indah di depannya.

Hujan itu kenangan.
Hujan memiliki kekuatan menyimpan segala kenangan.
Karena waktu hujan, kamu akan tertawa, kamu menangis, kamu tertidur, kamu berlari dan kamu hidup.

Hujan itu anugerah.
Padi yang akan tumbuh indah dan kuat setelah hujan.
Karena selalu ada pribadi yang kuat dan luar biasa setelah badai hidupnya.


Hujan itu kebahagiaan.
Kebahagiaan yang bisa habis setiap waktu.

Andai hujan dapat menghapus kekecewaan. Tapi itu tidak mungkin.
Karna hujan sendiri adalah kekecewaan, karna itu hujan tak dapat menghapus kekecewaan.
Andai aku bisa menghapus kekecewaanmu.
Tapi hujan dapat menghapus setiap bulir air mata dan keringat. 
Jadi menangislah ketika kamu kecewa, dan berharaplah kekecewaanmu akan terbuang bersama air mata dan biarkan hujan menghapus air matamu.

Dan kamu percaya bahwa hujan itu adalah harapan? Aku percaya...
Hari ini aku melihat hujan, dan aku percaya bahwa segalanya masih akan sama dan akan baik-baik saja. 
Hujan pasti akan berhenti dan matahari akan muncul lagi, mengeringkan setiap aspal dan daun yg basah karena hujan.

Hujan itu aku, hujan itu kamu dan hujan itu kalian.

Hujan itu janji, kenangan, anugerah, kebahagiaan, kekecewaan dan harapan.

Aku percaya bahwa setiap janji yang tak terucap untuk setiap persahabatan, bahwa setiap kenangan yg pernah ada adalah anugerah dan kebahagiaan. Aku percaya bahwa setiap kekecewaan menandakan harapan baru.

Hari ini, esok dan seterusnya, aku akan selalu mencintai hujan. Karna hujan itu aku, hujan itu kamu dan hujan itu kalian.

Seorang teman memberikanku payung ketika hujan. Tapi kamu tidak memberikanku payung, tapi kita malah berlari menerjang hujan, merasakan kekecewaan.
Dan aku tahu sekarang, ketika hujan dan badai datang, yang terpenting adalah bukan bagaimana kita bertahan melawan hujan itu, tapi bagaimana kita menari dan menikmati hujan. Karena di balik hujan ada pelangi bernyanyi.

Selamat sore, sahabat.
Dan selamat menikmati hujan.




Comments

Popular posts from this blog

1 year has passed

Bahagia itu relatif, Sedih itu absolut...

Untuk kamu, kalian dan mereka...